Kemaren nonton SpiderMan 2 (telat banget ya?), filmnya memang keren banget, animasinya, alur ceritanya (Waw! Akhirnya ketahuan si Peter Parkernya!), kesederhanaan hati Peter, dan keinginannya untuk jadi manusia biasa yang bisa mengerjakan hal-hal normal. Wah, menyentuh banget deh! (apalagi lucu banget, belom tampangnya yang super culun). Tapi, hehehe, lagi pengen ngebahas dari segi cintanya, nih! Peter memang udah suka M.J dari lamaaaa…banget, dan ketika M.J udah suka balik, eh malah dia yang nggak bisa ngebalas, tanggung jawab sebagai Mr. Spidy. Anyway, iya juga sih, kapan sih kita tahu tantang orang yang tepat, dan menyatakan di waktu yang tepat? Bagaimana kita yakin dengan menunda nggak melepas kesempatan yang mungkin sudah di tangan? Atau ikuti saja takdir membawa? Atau kita yang membentuk takdir itu sendiri? Menentukan ke arah mana kehidupan akan bermuara? Berusaha meraih kebahagiaan yang ingin kita raih? Gua berencana untuk mulai mengurus beasiswa ke Inggris, dan kemana aja, mulai tahun depan, dan I have big goals, untuk bisa pada akhirnya nerusin S2, sekolah lagi. Kayaknya ada Legenda Pribadi (baca sang Alkemis) yang harus dipenuhi, melihat dunia, dan berusaha melangkahkan kaki ke tempat yang tidak biasa. Tapi selalu ada kekhawatiran yang satu ini, all the things about ‘that’ person. Kapan dia muncul, kapan dia bakal dengan berani meminta tangan, apakah dia benar-benar orang yang bahkan sekarang sudah gua harepin, atau totally orang lain? Ada ketidakpastian yang bikin gelisah, tapi juga bikin penasaran! Apa orang itu bisa menerima keegoisan gua untuk nggak henti-hentinya bermimpi bisa melihat dunia lebih banyak, menempatkan diri di bagian dunia yang lebih luas? Kadang, eh sering deng, suka ngebayangin, gimana kalau orang yang gua suka bener-bener, tiba-tiba ‘meminta tangan’, tapi gua bakal bilang, “bisa nggak, please, nunggu satu tahun aja buat namatin S2, yah?” kan konyol banget. Udah untung masih ada yang minta, coba? Tapi begitulah, ada pertentangan antara ingin melihat lebih banyak, tapi juga pengen ngerasa ‘aman’. Ideal banget? Barangkali, I just wanna be happy, dan mengetahui bahwa setidaknya di masa kehidupan yang sudah dijalani, telah benar-benar memanfaatkan semua potensi dan kesempatan yang ada, memperjuangkan kebebasan yang ada di hati. Menjadi diri sendiri. Mencari keberadaan yang paling tepat di dunia. Life is beautiful, each moment, each place, and everybody we love…
Thursday, July 29, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment