Friday, July 30, 2004

Lonely or Alone Part 2

Lagi-lagi tentang kesendirian, entah sejak kapan, jadi sangat menikmati perasaan yang seperti ini. Mungkin banyak orang yang nggak menyadari, tapi begitulah. Gua udah setahun nge-kos, dan di masa-masa libur, situasi jadi lebih sepi karena sohib gua yang se-kos lagi di Jakarta (untung ada anak SMC di Salman, kalau nggak kalau gua mati baru ketahuan sebulan kemudian kali…hehehe). Tapi sejujurnya, gua menikmati momen2 kesendirian itu, naik angkot ke arah pulang, beli makanan di warung langganan, jalan kaki ke arah kosan, masuk ke kamar, nyalain lampu, dan beres-beres. Mensettle sisa hari untuk diri sendiri. Rasanya, simple emang, tapi gua suka banget aja. Yah, kalau beruntung, kita mungkin bakal hidup sampai 60 tahun, barangkali? Tapi lihat aja, 20 tahun pertama itu kita ada dalam lingkup keluarga utama yang pertama, menjadi anak, kakak, atau adik. Ada keterikatan hati yang kuat di sana. Dan selepas 20 itu, masuk keluarga kedua, berikut tanggung jawabnya, sebagai istri, ibu, dan akhirnya nenek. Lucu ya, kita terikat lagi, satu bentuk ke yang lain, tapi tetap saja keluarga. Masa-masa sendiri (dalam arti mandiri) mungkin terjadi di awal 20 sampai pertengahan, dan itu artinya sekarang. Entahlah, tapi gua sendiri udah berkomitmen, no boyfriend at all, sampai usia cukup untuk pacaran yang serius (maksudnya nikah loh!), kayaknya sayang aja kalau umur-umur segini ada orang yang ngintil kemanapun kita pergi, (atau yang jijay nanya : udah makan belom, dsb dengan intensitas yang berlebihan, dst), cemburu kalau kita lagi maen sama orang lain, dst2. Wah, orangtua aja nggak sebegitunya, kok orang ini yang tiba-tiba muncul dalam kehidupan jadi sok kenal sok dekat sih? Wah, asli, gua nggak bisa kalau terikat yang maen – maen begitu, kesannya cemen banget dah! Kalau memang laki-laki itu serius, dan tentu saja ‘melihat ke hati’ gua, mungkin bisa dibuka celah kemungkinannya…hehehe.
I don’t know, tapi keberadaan kita di dunia pasti berarti, begitu juga, setiap hal di dunia itu juga berarti bagi kita, sehingga alangkah indahnya kalau kesemuanya bisa kita nikmati bahkan mungkin sekedar membuka kunci kamar setelah seharian bekerja…

Accept me, to the world, to life, to love that we cherish the most…

No comments: