Tuesday, July 27, 2004

Mengejar Matahari (di Jatinangor) bagian kedua...

Gawatnya, bapak itu minta dicetakin fotonya. Yah, udah lah gua iyain aja. tapi mungkin baru 2 mingguan lagi nganternya, hehehe. Seru sih, pagi itu rupanya UNPAD lagi rame karena hari minggu, tukang jualan berdatangan dari pagi banget, ngediriin tenda, dan seterusnya. Have we ever notice how everybody really living their life, for true? Terus gua makan bubur ayam di deket situ sendirian, kok rasanya enak banget ya? Ngeliat orang lalu-lalang, tamu lain yang juga datang dan ikut makan, dan hal-hal simpel lainnya. Rupanya sidang umum pembicaraannya lagi cukup rame, apalagi sedang milih ketua umum. wah , segala sisi dibongkar abis, belum lagi segala macem situasi Salman yang ikut dibahas. Ternyata, jalan dakwah memang nggak pernah mudah, batapa banyaknya hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik...hehehe.
Entah kenapa, tapi gua selalu berusaha melihat keberadaan Allah dari hal-hal yang seperti itu, entah hembusan angin, gerakan daun, dan terutama dari keberadaan manusia yang satu dengan yang lain, beserta pengaruhnya. Seolah-olah kita hidup di sebuah dunia yang nyatanya adalah penampakan Tuhan dalam berbagai rupaNya, yang terus-menerus kita cari dan nikmati. Gua selalu berkata di dalam hati, betapa CintaNya gua sama Dia. Mungkin belum bisa melakukan banyak hal untuknya (aneh ya, padahal semestinya kita bisa melakukan apa aja buat orang yang kita cintai), tapi entahlah, rasanya setiap hari harus inget-inget lagi perasaan itu, supaya tersadar, bahwa di seluruh jagat raya, dimana keberadaan kita sebegitu kecilnya, kasihNyalah yang mempertahankan eksistensi kita, dan terus, serta terus, membalas cinta yang kita kirim kepadaNya...
 

No comments: