Friday, July 30, 2004

Jealous? Wah! Nggak Banget!!!

Pernah baca kata-kata di komik Imadoki, (Yuu Watase), katanya cemburu itu bikin jiwa jadi kerdil. Wah bener banget! Kenapa sih, kita bisa sampe ngerasa seperti itu? Bagian syaraf mana yang mengatur perasaan seperti itu? Asli, nggak enak banget! Gua kalau lagi ngerasa seperti itu biasanya langsung nyari berbagai pembenaran supaya hati jadi lebih tenang dan bilang keras-keras di hati “ Bego banget kalo lu jealous, udah jelas ada nilai lebih yang lu rasain!”. Yah, setidaknya itu cukup mengobati, tapi nggak tahu deh, karena kalau lagi dihadapin sama fakta dan kejadian sebenernya, ngatasin hal itu nggak semudah teorinya. Gua merasa udah cukup lama nggak ngerasa seperti itu, terakhir menjelang akhir kelas 3 SMU, tapi pas perasaan itu muncul lagi kira-kira awal liburan, rasanya kesel banget! Ternyata hati gua masih sedangkal itu! Wah, langsung konsultasi banyak-banyak. Gimana ya, kok perasaan nggak iya banget kalau gua ngerasa begini? Kenapa nggak bisa biasa-biasa aja? Tapi ya ternyata emang berat, dan setelah beberapa kali masa latihan, penyesuaian, dan tentu saja pembenaran, ketika kejadian yang mirip terjadi lagi, entah kenapa, gua udah bisa mentertawakan keadaan itu, lebih nyantai di hati, dan tentu aja lebih enak dirasakan. Is it possible that I’ve reached another level of maturity? Hehehe. Yaa, nggak tahulah, walaupun rasanya emang nusuk banget kalau itu terjadi, tapi rasa-rasanya masih dalam ambang batas yang bisa ditolerir. Oya, plus, selalu punya temen cewek yang asik buat diajak curhat tentang masalah ini, supaya kita bisa ngelepasin perasaan kita apa adanya, baru rasanya lebih lega. Kalau dipendem sendiri emang nggak enak. Guru gua bilang, the Wise Mr. Imam, “Jealous itu enak lagi, Ve. Dinikmatin aja.” Berhubung dia pakarnya (nggak juga sih), yah, coba diterapin aja sarannya. Hehehe. Kalau emang terpaksa banget, dilampiasin sama nangis juga bagus, atau nasihatnya Mr. Black yang bagus banget, “ Sholat aja. Insya Allah tenang lagi.” Dan yup, manjur. Pelarian yang tepat juga enak, walau suka berbuntut panjang dan pada akhirnya kita sendiri yang kelabakan. Untungnya lagi, perangkat yang gua miliki termasuk nyokap yang asik banget buat curhat, jadi setelah semua permasalahan terlampaui, wah, lega deh kalau curhat ke umi (geez, hope someday I would be as cool as my mum!). 
Wah, indahnya jadi manusia. Subhanallah karena Allah udah memberi kesempatan bagi kita untuk menjadi manusia dengan perasaan-perasaannya, mencoba menggali kebenaran di dalam hati, mengatasi berbagai macam kompleksitas perasaan yang ada. Rasanya memang luar biasa! Semoga, gua bisa lebih sering jealous sama orang lain gara-gara ngeliat dia deket sama Allah. Yah, mencoba menggali cinta kepadaNya… 

 

Cewek Sederhana

Gua pengen jadi cewek yang sederhana, maksudnya gimana ya? Hmm, mudah diterima, apa adanya, dan sederhana! Seperti itu juga kelak gua pengen ‘orang itu’ ngeliat jauh ke lubuk hati gua, menilai gua bukan hanya dari segi keshalehan, penampilan fisik, mungkin kecerdasan, dsb, tapi lebih jauh, melihat ke hati, diri gua apa adanya. Siapa sih Ulfah? Bagaimana gua mendeskripsikan diri sendiri? Rada bandel, berisik, suka mikir dan bengong lama-lama, suka jalan sendiri, suka nyanyi kapan aja sesukanya, suka baca berbagai jenis buku, suka film, konyol, suka bercandain orang, suka motret, jalannya ngaco, cuek, rada preman, cerewet, yah…begitulah…diri gua, apa adanya. Ada lirik lagu ost. Dawson’s Creek yang manisssss banget, kira-kira begini : I love the way you speaking, and I love the way you laugh, dst. Intinya, si cowok ini suka cewek itu apa adanya dirinya, sweet, huh? Dan mungkin gua ingin merasakan perasaan itu, just me, apa adanya…karena somehow, di mata seseorang, gua yakin pada saat itu, kita bagai satu-satunya bintang terang yang menyinari dan menghangatkan hati orang itu, the one and only star…

Nyatet SMS

Gua tuh punya kebiasaan aneh, suka nyatetin SMS. Jadi setiap sms yang kayaknya ‘bermakna’ atau lagi pengen aja, biasanya gua kumpulin dan ditulis di kertas. Kenapa ya, namanya juga ‘Message’, jadi butuh keberadaan konkritnya, supaya berasa. Apalagi untuk kenangan, entah itu pesan semangat, met ultah, atau apa aja yang berkesan. Ya udah, gua catetin. Akibatnya inbox tuh sering full, dan kalau gawat, terpaksa ngapusin pesen2 yang rada penting supaya pesen2 penting selamet. Wah, asli nih hobi bikin repot. Tapi asik aja, kalau udah kekumpul gua simpen di kotak ‘berharga’, dan sekali-kali dibuka, dibaca, dan dikenang. Rasanya manis aja ngebaca perhatian orang-orang yang tersirat di tulisan-tulisan itu. Lebih parah kalau pesannya itu dari orang yang lagi gua suka, hal simple seperti isi pesan ‘iya’ doang atau apapun yang singkat, tetap aja ditulis, alesannya apa lagi kalau bukan kenangan dan mempermudah mengingat2 momen yang menyenangkan itu. Hehehe. Sejujurnya, gua seneng banget kalau dapet pesan tertulis dari orang-orang yang ‘deket’ sama gua, waktu di IC juga sering, mulai dari pesen CAIYO, pesen cepet sembuh pas sakit, ucapan met ultah, yah yang simple – simple aja, tapi bagi gua, bukti kasih sayang mereka itu sangat menyentuh hati dan selalu pengen gua simpen. Hehehe. Semoga gua juga rajin menyentuh hati mereka dan kalian, nggak ada yang lebih menyenangkan untuk memberi lebih banyak kepada orang yang sebegitu pedulinya dengan kita. Semoga hati-hati kita selalu dipenuhi kasih sayang…

Lirik Lagu FAVORIT (bag 1)

I can never promise that you never be lonely, but as long as we’re together we can always only be (Misery, Hanson)
Aimless conversations bout the better days (Penny & Me, Hanson)
Don’t go telling me we’re over, when you know that you’re my one and only lover (Lost Without Each Other, Hanson)
I’m stuck here underneath, and you’re making me hard to breath (Underneath, Hanson)
You’re my soul satellite, I’d be lost in space without you (Lost In Space, Lighthouse Family)
It came over me in the rush, then I realize that I love you so much, that sometimes I cry (In The Rush, Blackstreet)
If you should ever find someone new, I know he’d better be good to you (I’ll Be There, Jackson Five)
I’ve been true right from the start, You’re the owner of my heart (Owner of My Heart, Sasha)

Lonely or Alone Part 2

Lagi-lagi tentang kesendirian, entah sejak kapan, jadi sangat menikmati perasaan yang seperti ini. Mungkin banyak orang yang nggak menyadari, tapi begitulah. Gua udah setahun nge-kos, dan di masa-masa libur, situasi jadi lebih sepi karena sohib gua yang se-kos lagi di Jakarta (untung ada anak SMC di Salman, kalau nggak kalau gua mati baru ketahuan sebulan kemudian kali…hehehe). Tapi sejujurnya, gua menikmati momen2 kesendirian itu, naik angkot ke arah pulang, beli makanan di warung langganan, jalan kaki ke arah kosan, masuk ke kamar, nyalain lampu, dan beres-beres. Mensettle sisa hari untuk diri sendiri. Rasanya, simple emang, tapi gua suka banget aja. Yah, kalau beruntung, kita mungkin bakal hidup sampai 60 tahun, barangkali? Tapi lihat aja, 20 tahun pertama itu kita ada dalam lingkup keluarga utama yang pertama, menjadi anak, kakak, atau adik. Ada keterikatan hati yang kuat di sana. Dan selepas 20 itu, masuk keluarga kedua, berikut tanggung jawabnya, sebagai istri, ibu, dan akhirnya nenek. Lucu ya, kita terikat lagi, satu bentuk ke yang lain, tapi tetap saja keluarga. Masa-masa sendiri (dalam arti mandiri) mungkin terjadi di awal 20 sampai pertengahan, dan itu artinya sekarang. Entahlah, tapi gua sendiri udah berkomitmen, no boyfriend at all, sampai usia cukup untuk pacaran yang serius (maksudnya nikah loh!), kayaknya sayang aja kalau umur-umur segini ada orang yang ngintil kemanapun kita pergi, (atau yang jijay nanya : udah makan belom, dsb dengan intensitas yang berlebihan, dst), cemburu kalau kita lagi maen sama orang lain, dst2. Wah, orangtua aja nggak sebegitunya, kok orang ini yang tiba-tiba muncul dalam kehidupan jadi sok kenal sok dekat sih? Wah, asli, gua nggak bisa kalau terikat yang maen – maen begitu, kesannya cemen banget dah! Kalau memang laki-laki itu serius, dan tentu saja ‘melihat ke hati’ gua, mungkin bisa dibuka celah kemungkinannya…hehehe.
I don’t know, tapi keberadaan kita di dunia pasti berarti, begitu juga, setiap hal di dunia itu juga berarti bagi kita, sehingga alangkah indahnya kalau kesemuanya bisa kita nikmati bahkan mungkin sekedar membuka kunci kamar setelah seharian bekerja…

Accept me, to the world, to life, to love that we cherish the most…

Thursday, July 29, 2004

Bilang Sebelum Terlambat...

Waktu SMP, pertama kali serial Dawson’s Creek masuk ke tivi. Gua termasuk orang yang anti, gimana nggak, kerjaannya bentar-bentar begituan, amit-amit deh. Jadi, DC nggak pernah masuk ke hidup gua, sampai suatu saat, waktu alur cerita musatin hubungan Joey dan Pacey, yang deket karena persahabatan mereka, dan lama-lama Pacey akhirnya sadar kalau he’s simply in love dengan Joey. Dan di situ gua mulai suka film ini. Bagian paling daleeeeeeeeem banget, yang sampai sekarang selalu bikin terharu gua setiap inget, pas Joey lagi pengen ngelukis, tapi nggak punya tempat. Dan apa yang Pacey lakukan? Ngasih Joey tembok, untuk dicat. Manis banget! Dan, memperhatikan Joey, ngeliatin dia, lembut banget, seolah-olah sebegitu sayangnya. Wow! That’s –for me- is the best part ever. Dan gilanya, aku juga jadi nunggu sampai seseorang bisa give me that honest, humble, simple look, that means the whole world! Hehehe. Seseorang yang gua suka pas SMU give me that look (itu juga ketahuan karena kepergok), and that look has been staying in my heart. Sebenernya ada cerita yang rada aneh dan menarik minggu-minggu ini tentang itu (yang pasti menyenangkan! Hehehe), tapi konsumsi tulisannya lebih pribadi sih. Tapi yah, begitulah…ketika kita bisa diberi pandangan mata seperi itu, terlepas dari semuanya, setidaknya ada satu hal yang benar-benar bermakna, bahwa kita sebenernya bener-bener berarti buat orang itu, setidaknya satu dari bermilyar manusia, bisa mencintai kita dengan sebegitu tulus dan lembutnya. Only a look, and it’ll change your life forever…

SpiderMan 2

Kemaren nonton SpiderMan 2 (telat banget ya?), filmnya memang keren banget, animasinya, alur ceritanya (Waw! Akhirnya ketahuan si Peter Parkernya!), kesederhanaan hati Peter, dan keinginannya untuk jadi manusia biasa yang bisa mengerjakan hal-hal normal. Wah, menyentuh banget deh! (apalagi lucu banget, belom tampangnya yang super culun). Tapi, hehehe, lagi pengen ngebahas dari segi cintanya, nih! Peter memang udah suka M.J dari lamaaaa…banget, dan ketika M.J udah suka balik, eh malah dia yang nggak bisa ngebalas, tanggung jawab sebagai Mr. Spidy. Anyway, iya juga sih, kapan sih kita tahu tantang orang yang tepat, dan menyatakan di waktu yang tepat? Bagaimana kita yakin dengan menunda nggak melepas kesempatan yang mungkin sudah di tangan? Atau ikuti saja takdir membawa? Atau kita yang membentuk takdir itu sendiri? Menentukan ke arah mana kehidupan akan bermuara? Berusaha meraih kebahagiaan yang ingin kita raih? Gua berencana untuk mulai mengurus beasiswa ke Inggris, dan kemana aja, mulai tahun depan, dan I have big goals, untuk bisa pada akhirnya nerusin S2, sekolah lagi. Kayaknya ada Legenda Pribadi (baca sang Alkemis) yang harus dipenuhi, melihat dunia, dan berusaha melangkahkan kaki ke tempat yang tidak biasa. Tapi selalu ada kekhawatiran yang satu ini, all the things about ‘that’ person. Kapan dia muncul, kapan dia bakal dengan berani meminta tangan, apakah dia benar-benar orang yang bahkan sekarang sudah gua harepin, atau totally orang lain? Ada ketidakpastian yang bikin gelisah, tapi juga bikin penasaran! Apa orang itu bisa menerima keegoisan gua untuk nggak henti-hentinya bermimpi bisa melihat dunia lebih banyak, menempatkan diri di bagian dunia yang lebih luas? Kadang, eh sering deng, suka ngebayangin, gimana kalau orang yang gua suka bener-bener, tiba-tiba ‘meminta tangan’, tapi gua bakal bilang, “bisa nggak, please, nunggu satu tahun aja buat namatin S2, yah?” kan konyol banget. Udah untung masih ada yang minta, coba? Tapi begitulah, ada pertentangan antara ingin melihat lebih banyak, tapi juga pengen ngerasa ‘aman’. Ideal banget? Barangkali, I just wanna be happy, dan mengetahui bahwa setidaknya di masa kehidupan yang sudah dijalani, telah benar-benar memanfaatkan semua potensi dan kesempatan yang ada, memperjuangkan kebebasan yang ada di hati. Menjadi diri sendiri. Mencari keberadaan yang paling tepat di dunia. Life is beautiful, each moment, each place, and everybody we love…

Persahabatan Yang Dari Hati

Persahabatan tidak pernah lahir begitu saja dari sebuah kesepakatan, tapi lahir dari intensitas, kebiasaaan, dan usaha keras untuk mempertahankannya. Karena itu, aku sendiri belum bisa semudah itu menyebut orang lain sahabat, apalagi setelah ada usaha keras dari orang-orang yang benar-benar berusaha menempatkanku sebagai sahabat. Kalau teman masih lebih  mudah, tapi persahabatan itu prosesnya memang nggak semudah itu. Perlu waktu sekitar setahun, sampai akhirnya Ulfah menyadari, bahwa Iki, Fara, Fera, Reza, Salman, Dina, Alin, pada akhirnya menjadi sahabat yang paling deket, baru diikuti sahabat lapis kedua (ya ampun…apa coba?) meliputi anak-anak IC secara lebih umum, dan sekarang ditambah lagi sama anak-anak SMC. Satu demi satu, hati demi hati…Menarik memang melihat betapa pada akhirnya kita ada di suatu lingkaran persahabatan yang tidak pernah putus. Tahu nggak, bagian persahabatan yang paling Ulfah suka? Yup, sewaktu kita bisa mendoakan mereka dengan ketulusan dan mengharapkan supaya hal-hal yang lebih baik terjadi pada mereka. Persahabatan mungkikn nggak lepas dari jealous, berantem-beranteman, tapi lihat aja betapa akhirnya persahabatan itu terjalin jadi lebih kuat dari biasanya. Setidaknya, dari 5 milyar manusia di bumi, kita punya beberapa belas, puluh, orang yang benar-benar menyayangi kita setulus hatinya, memikirkan keadaan dan keselamatan kita. Setelah itu, rasanya hidup selalu menjadi lebih baik. Betapa indahnya sebuah persahabatan dari hati, ketika aku bisa mencintaimu, seperti kau juga mencintaiku…

To my best friend too, My Mum.

Tuesday, July 27, 2004

Mengejar Matahari (di Jatinangor) bagian kedua...

Gawatnya, bapak itu minta dicetakin fotonya. Yah, udah lah gua iyain aja. tapi mungkin baru 2 mingguan lagi nganternya, hehehe. Seru sih, pagi itu rupanya UNPAD lagi rame karena hari minggu, tukang jualan berdatangan dari pagi banget, ngediriin tenda, dan seterusnya. Have we ever notice how everybody really living their life, for true? Terus gua makan bubur ayam di deket situ sendirian, kok rasanya enak banget ya? Ngeliat orang lalu-lalang, tamu lain yang juga datang dan ikut makan, dan hal-hal simpel lainnya. Rupanya sidang umum pembicaraannya lagi cukup rame, apalagi sedang milih ketua umum. wah , segala sisi dibongkar abis, belum lagi segala macem situasi Salman yang ikut dibahas. Ternyata, jalan dakwah memang nggak pernah mudah, batapa banyaknya hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik...hehehe.
Entah kenapa, tapi gua selalu berusaha melihat keberadaan Allah dari hal-hal yang seperti itu, entah hembusan angin, gerakan daun, dan terutama dari keberadaan manusia yang satu dengan yang lain, beserta pengaruhnya. Seolah-olah kita hidup di sebuah dunia yang nyatanya adalah penampakan Tuhan dalam berbagai rupaNya, yang terus-menerus kita cari dan nikmati. Gua selalu berkata di dalam hati, betapa CintaNya gua sama Dia. Mungkin belum bisa melakukan banyak hal untuknya (aneh ya, padahal semestinya kita bisa melakukan apa aja buat orang yang kita cintai), tapi entahlah, rasanya setiap hari harus inget-inget lagi perasaan itu, supaya tersadar, bahwa di seluruh jagat raya, dimana keberadaan kita sebegitu kecilnya, kasihNyalah yang mempertahankan eksistensi kita, dan terus, serta terus, membalas cinta yang kita kirim kepadaNya...
 

Sunday, July 25, 2004

Mengejar Matahari...(di Jatinangor...)

Pagi ini, karena lagi ada acara di Jatinangor dan kerjaan wajib bisa dimulai jam berapa aja, jadi pagi hari ini diputuskan gua mau 'mengejar matahari'. Maksudnya? Yaa, kemaren ada yang bilang kalau matahari terbit di salah satu sudut UNPAD tuh keren banget, tapi kemaren gua ke sananya telat, jadi nggak dapet foto yang bagus. jadi pagi ini abis subuh gua berangkat lagi. Yang gawat, nggak punya uang receh buat angkot! Yaa, terpaksa deh jadinya jalan kaki dari STPDN sampai sana. Wah, bener-bener ngejer matahari. seru juga, dan untungnya sampai tepat waktu dan dapet gambar langit yang lagi memerah. kereen...selanjutnya ketemu bapak-bapak yang mau nyangkul sawah, minta difoto ... hehehe...wah...sori nih, ceritanya lanjut ntar lagi ya! Pengen ke belakang banget!!

Friday, July 23, 2004

Lonely or Alone?

Hmm...pagi ini gua pergi ke Jatinangor naik bus sendirian, it feels so peaceful sampe gua jatuh tertidur super lelap dan kebangun pas udah nyampe Jatinagor. sebenernya banyak pengalaman sendiri yang gua alami, beberapa kali pulang ke Medan naik pesawat sendiri, sering waktu di IC, naik angkot ke tampat-tempat baru sendirian, jalan di kampus sendirian, dan terutama nonton sendiri. Entahlah, tapi bagi gua, momen bisa 'jalan' tuh enak banget dinikmati sendiri (kecuali lagi sakit dan rasanya butuh temen banget!). Pernah dipikir-pikir, mungkin sebagai pribadi gua ini cukup individualis, sehingga seneng banget kalo bisa spent some time for myself, menulis, merenung, denger musik, sholat, dll. Tapi, Alhamdulillah, gua tetep aja punya banyak temen yang sangat deket dan perhatiannya tuh bener-bener tulus. Kalau kita ditanya, apakah kita sendirian (alone) atau kesepian (lonely), mungkin bisa kita nilai dari bagaimana kita bersahabat, apakah itu persahabatan tulus dari hati, yang walaupun sedikit tapi memastikan bahwa kita nggak pernah kesepian karena kehangatan hati sahabat selalu ada di hati, atau yang banyak teman untuk rame-ramean, tapi nggak satu pun yang sanggup melihat jauh ke hati kita dan menenangkan semua kegelisahan jiwa yang ada...I choose the first!
Jadi, lagi-lagi, gua bakal; ngabisin beberapa waktu gua untuk mungkin sekedar jalan menjelang maghrib di daerah yang banyak pepohonannya, melihat matahari yang tengah menyudahkan tugasnya di bagian bumi yang kupijak, merasakan lembutnya  angin yang menyapa di tengah hari yang sedang mulai berakhir...
Thank You, God

Thank you, guys...

Kemaren ini, baru aja ngerasa bete.....buanget!! pokoknya gua di-nggak-enakin oleh seseorang, tapi mungkin situasinya sendiri yang lagi panas dan gua juga pernah numpuk perasaan nggak enak cukup lama,jadinya, pas orang yang termasuk 'bagian itu' ngomong yang nggak ngenakin banget, wuiih...meledak! Solusi pertama, adalah ngelepasin perasaan, termasuk menghentak-hentak kaki, rada-rada teriak, dan tentu aja curhat ke orang lain secara gamblang doang. tapi belom lega, terus sholat ashar, nah lumayan reda tuh keselnya, apalagi ditambah pake nangis segala. tapi entah kenapa kok jadi inget anak-anak IC, ya? jadi kangen berat, nangisnya jadi nggak beres-beres deh! Dan tiba-tiba, best pren gua, meng-sms dan bilang kalo dia baru aja dari tempat gua berada saat itu! Dan saat itu udah nyampe di tempat laen. Wah tambah pengen nangis! Sumpah! Nangis tersedu-sedu, ada temen yang sampe bingung mesti diapain, jadi diem aja, dan kontrasnya, orang-orang di ruang sebelah pada lagi ketawa-ketawa ngakak...ah...ironisnya dunia...
Akhirnya gua bilang ke best pren tersebut kalo gua lagi bete berat dan butuh tempat curhat yang pas. tapi kalo dia sibuk ya nggak usah dipaksain. dan tahu apa yang terjadi? best pren gua ini, nyamperin! dengan rela, tampang yang kebingungan ngeliat gua nangis, plus rada cuek dan gak peduli, nih orang ngebela-belain dateng, cuma buat ngedenger curhat gua yang nggak habis-habisnya, my heart was touched, and i'll cherish the moment for the rest of my life, cos this person, is a true best friend......
Sorenya, abis maghrib, nggak berasa dah ngobrol banyak, tapi masih ada space di hati yang ngerasa belom 'PLONG!', dan ada temen lagi, yang seperti big bro, ngedengerin curhatan lagi, terutama yang berkaitan langsung sama permasalahan, (lucunya jadi sarana curhat bareng?), dan sekali lagi, seperti sumur yang dilempari koin, ada kelegaan yang lebih dalem lagi...
Terus, malemnya, nelpon ibu gua yang kebetulan lagi di Jakarta, dan seperti best friend, every gal's buddy, my mum pick me up, makes me laugh, and listens...give me that comfort that only a mom can give...(dan betapa pengennya suatu saat nanti gua juga bisa jadi wanita berhati emas seperti itu...)
Eventually, walaupun telah melalui hari yang ' berat ', sekali lagi tersadar, betapa banyak bentuk cinta yang sampai ke gua, betapa Allah memang memperhatikan setiap hambaNya, jadi setiap kali kita merasa nggak dihargai, sendiri, dan kehilangan pegangan, bersabar, dan tiba-tiba aja mata kita terbuka, melihat bahwa masih banyak orang-orang yang masih dengan tulusnya menjadi   sahabat dan memberi kita kasih sayang yang unlasted . Praise The Lord for the beautiful gift...
 
Sekali lagi, thanks banget buat yang udah menghapus kesedihan gua di hari yang cukup mendung itu,  sehingga ketika hujan selesai turun dan gua melihat ke langit malam, bintang yang terlihat cerah bergantung di angkasa...
 
Hehehe, makacih kang Patur, kang Pacha, and my lovely Mum. May God, give you all back more than I can get!
 
 

Friday, July 16, 2004

Lagi Bete Bagian 2

Di IC, ada lapangan olahraga yang luas di belakang sekolah. Lapangan rumput termasuk lapangan bola, basket, voli, dan lompat jauh. Beberapa tahun belakangan juga dibuat kursi-kursi panjang buat duduk-duduk di sana. Karena sekolah gua itu daerahnya terpencil, jadi sekeliling kompleks ya rerumputan sama lading penduduk sekitar. Enaakk…banget. Tau sendiri, hidup di IC artinya hidup tanpa bisa lepas dari masalah. Sering banget nih hati jutek, bete, gundah gulana (wow? Bahasa apaan tuh?), dan lain-lain. Tapi setiap itu terjadi, banyak dari kita yang diam-diam lari ke belakang sekolah, duduk deket selokan, dan ngeliat sejauh mata memandang, dan menikmati hembusan angin yang sering lewat. Sedikit demi sedikit betenya jadi hilang.
Baru-baru ini, ulfah pernah bete berat. Mungkin lagi bosen aja sama suasana di sekeliling, dan rasanya jadi pengen kabuuur aja. Tapi mau kabur juga nggak bisa, karena namanya manusia, selain pengen memenuhi keinginan diri sendiri, kita kan juga punya tanggung jawab sama orang lain. Ya udah. Kejadiannya sehari sebelum acara Kiamat Karisma, di Salman. Saking betenya, hari itu sampe nge-sms banyak orang yang dirasa bisa cukup menasehati, atau menghibur. Akhirnya juga gua nelpon Sir Imam. Guru bahasa Inggris gua di IC, yang sering jadi tempat curhat gua. Wah, pake acara nangis segala! Padahal, nangis gua udah jauh diminimalisir ketimbang pas di IC. Tapi, akhirnya nih hati sedikit lega. Tapi belom plong. Besoknya ke Salman lagi, ada acara Kiamat itu. Lumayan kehibur, ngeliat adek-adek yang lucu-lucu, apalagi pas gitu ada film Shrek, ya ketawalah…tapi…ada sedikit lagi yang ngeganjel. Untungnya, hari itu lagi libur. ITB juga kosong. Iseng-iseng,gua masuk lewat gerbang SR. Dan tau ada apa? Ngeliat ke langit, dan semuanya ditutupin dengan teduh sama pepohonan di sana, dan luar biasanya, angin kenceng tiba-tiba bertiup kencang, enaaakkk banget, kayak pas di IC. Mungkin Allah juga berusaha menghibur gua. Dan akhirnya, plong juga…betenya ilang.
Cara seperti itu memang ampuh. Kadang-kadang, gua sering harus berada di tempat di mana gua nggak bisa cuma duduk diam merenung. Makanya, kalau punya waktu kosong, gua sering manfaatin buat menyendiri. Entah jalan di mal, naik angkot, atau jalan lambat-lambat dari kampus ke Salman. Biar nggak perlu denger suara orang lain, pake walkman yang isinya cuma lagu-lagu kesayangan kita. Bersenandung juga nggak apa-apa (lebih gila lagi, pas di IC, gua sering nyanyi keras-keras, malem-malem, di belakang sekolah, biar lega!). Sering hari-hari dan momen seperti itu gua sebut hari ‘Menghayati’, jadi, gua bisa menikmati bahkan sekedar hembusan angin, pohon yang bergerak perlahan daun-daunnya, juga lampu kendaraan di malam hari, serta hujan yang kelihatan di jendela. Fiuuh…rasanya jadi lega…banget.Interupsi di tengah kesibukan memang penting, kita hidup juga perlu ngasih makanan buat jiwa sendiri. Disayangin tuh hati. Lalu kita bisa balik ke dunia nyata, realitas kerja, dan mulai bekerja dengan penuh keikhlasan

Kalau Bete...

Hmm…nih tulisan tiba-tiba muncul karena ada temen yang juga lagi bingung. Bete, atau bosen, muak, sama kerjaan yang lagi kita pegang, emang wajar banget terjadi. Bukan masalah kerjaan, ibadah aja, sering naek turun, ini kan lebih manusiawi. Mungkin yang bisa kita analisis dari awal ada beberapa hal:

Niatnya. Apa emang itu yang ingin kita kerjakan? Atau kita lagi terbawa arus dan cuma pengen ngerjain itu karena keinginan sesaat? Lillahi ta’ala nggak sih?
Buat Siapa? Ini juga gua pelajari dari film Noody. Suatu hari, Noody dititipin banyak pekerjaan dari orang dan nerima begitu saja, tanpa memperkirakan betapa bertumpuknya kerjaan itu satu sama lain. Niatnya sih baik, nolongin orang, tapi kalau kita sendiri nggak sanggup ngejaga amanah itu, kenapa mesti maksa? Gua pernah gitu, lagi sok baek, dan nge-iya-in apapun yang orang minta buat gua kerjain. Akibatnya, gua kelabakan dan tepar. Kerjaan yaa nggak beres…
Kepuasan siapa? Bagi gua, mengerjakan sesuatu itu perlu nilai kepuasan bukan hanya di orang yang kita tolong, tapi di diri kita sendiri juga. Artinya, jangan mentang-mentang kita nyenengin orang, diri sendiri nggak suka ngerjainnya. Jadi nggak ikhlas deh. Misalnya nih, gua nggak suka os, karena nggak meaning banget. Herannya, temen2 gua yang ikut, masih ‘mengeluh’ dengan yang mereka alami. Seharusnya, kalo emang mereka pengen ngerjain, yaa…sepenuh hati dong. Nikmatin aja. Gua suka nulis, jadi itu yang gua pilih untuk ngisi waktu gua. Selain memenuhi kebutuhan orang, yang jelas gua puas dengan apa yang gua kerjain.
Diwarnain. Artinya, apapun yang kita kerjakan, mestinya sejalan dengan kepribadian kita. Bagaimana kita mewarnai pekerjaan itu dengan diri sendiri, bukan ngejiplak, mengcopy, atau ngikutin trend. Apa yang kita mau deh! Dan pastinya sesuai norma yang berlaku, kita kan cuma satu di dunia, pasti ada keunikannya.
Selingan. Stagnasi emang cukup membosankan, makanya kita benar-benar perlu apa yang namanya refreshing. Liburan. Liburan juga harus ikhlas, jangan setengah-setengah. Nikmatin kehidupan apa adanya. Ntar kita malah kangen sendiri sama kerjaan kita.
Cari sesuatu yang bisa jadi motivator. Misalnya, nilai prestisenya, atau gampangnya, kita pengen ada di sana, karena ada orang yang lagi kita suka. Setidaknya, menahan kita untuk tetap bertahanlah…
Hidup kita itu milik kita sendiri, jadi alangkah bagusnya kalau selain menenggang perasaan orang lain, kita mulai peduli sama diri sendiri. Sebenernya mau gua apa sih? Apa yang bener2 pengen gua kerjain?
Lingkungannya. Kalau gua selalu berusaha bikin tempat gua ‘bekerja’ itu kayak keluarga gua yang lain. Jadi, selalu gua usahain supaya tempat kerja gua tuh rumah yang kedua. Makanya, gua gak terlalu tertarik kalau tempat gua kerja itu orang-orangnya pada kaku dan gak fun aja. Hehehe.
Cari temen curhat yang pewe(posisi wuenak). Jadi kalau kita lagi bete, bisa cerita ke temen dan nyari solusi yang terbaik. Mudah2an jadi enak.
Dan selalu inget, bahwa segala sesuatu yang kita kerjain itu, kalau ikhlas, bisa jadi salah satu sarana ibadah untuk nyicil ongkos ke surga. Semoga aja kita ma uterus berjuang…
Mungkin begitu…goodluck!

Thursday, July 15, 2004

Lagu Tema!

Apa kamu tahu ‘lagu tema’? Biasanya ini lagu muncul di momen-momen khusus yang kita kenang dengan baek. Misalnya nih, tema gua menyambut awal kaki menginjak di bangku SMP tuh lagu Hanson yang Mmbopp. Tema lagu waktu sohib gua meninggal dan patah hati karena orang yang pertama kali gua suka tiba-tiba ngilang, adalah lagu Hanson yang judulnya With You In Your Dreams. Lagu tema Mr.Black ada banyak, termasuk Ben, ost.nya HXH, dan lagu Counting Crows yang Big Yellow Taxi, sama Vanessa Charlton yang A Thousand Miles. Lagu tema Salman tuh Macy’s Day Parade nya Green Day. Lagu tema orang yang gua suka pas kelas 1-2 SMP tuh What Can I Do? Nya The Corrs. Lagu tema hari minggu di IC, Bintang-Bintang dan Teman Sejati, oya, kedua lagu itu juga lagu temanya Yasrif. Lagu tema perpisahan kelas tiga, Ada Band yang Walau badai menghadang…dst, dan Vitamin C yang Graduation. Lagu tema kuliah? Ada Suteki Da Ne. Itu favorit gua. Lagu tema pas lagi melankolis dan really wonder about ‘that’ person ada empat: 1. Lost In Space nya Lighthouse Family 2. In The Rush nya Blackstreet 3. I Know Him By Heart nya Vonda Sheppard 4. Owner of My Heart nya Sasha. Lagu tema gua hari-hari ini, adalah favorit banyak orang, lagi-lagi lagunya Hanson, Penny and Me. Sebenernya banyak lagi sih. Oya, Mr.Black juga identik sama lagu Only Hope nya Mandy Moore, soalnya ada kejadian konyolnya. Orang yang lagi gua suka sekarang sedang dalam tahap seleksi lagu temanya, kandidatnya I’ll Be There nya Jackson Five, Deeper nya Hanson, hmm apalagi ya?
Tau film Ally Mc Beal kan? Ally sama John kan sering punya lagu tema. Hehehe, gua film oriented banget ya? Udah ah! Ada yang mau cerita2 lagu temanya apa? Sok aja, kirim pesan ke gua atau ke email gua aja, biasa: ulfahregar@yahoo.com.
See ya
Luv and peace
Wasalam

Kartun Jepang

Gua suka banget kartun, terutama anime jepang atau film-film klasik keluaran Disney. Sekarang ini ada beberapa kartun yang bikin gua jatuh cinta dan mau melototin kalau muncul (kecuali pas hari minggu itu gua ngantuk dan kebablasan tidur sampe jam sembilan). Film kartun Noddy yang dibikin berupa animasi lucu banget! Selain gambar Noddy yang imut, suaranya yang bikin gemes (Sama dengan suara Ramtaro), juga kesederhanaan ceritanya yang bermakna. Wah TOP dah! Terus ada kartun yang masih belom tau judulnya, yang pasti tokoh utamanya burung pelatuk yang konyol banget dan sohibnya yang bernama aneh: Pachikaru. Ceritanya polos-polos konyol gimanaaa gitu, jadinya lucu banget! Dah gitu ada juga kartun yang bisa bikin perut kekocok abis, yaitu, Ninja Ramtaro (gak pernah merhatiin judulnya!) yang pasti tokoh utamanya tiga; Shinbe yang paling kecil, polos, dan manja abis; Ramtaro yang paling ‘dewasa’ di antara mereka bertiga; Kirimaru yang mata duitan dan selalu mencari cara untuk ngedapetin keuntungan dari apa pun yang mereka bertiga lagi kerjain. Ceritanya mah simple, sehari-harinya ninja yang lagi belajar jadi ninja, tapi ceritanya tuh gak iya banget! Masa’ ada ninja yang udah umur 30-an masih belajar bereng ninja anak-anak dan punya persahabatan kuat dengan salah seorang ninja…sok mengharukan gitu!! Ck…ck…ck… Lucu banget deh!
Kartun lain yang sangat berkesan tentu saja Hunter X Hunter. Walau di TV belom tamat, tapi setiap episodenya bener2 memikat. Terutama kepolosan Gon, dan betapa ‘butuhnya’ Killua terhadap persahabatan itu (apalagi Killua selama ini gak punya sohib), wah manis banget! Lagian karena dunianya fantasi, jadinya seru. Pendalama tentang Nen dan macem-macemnya, serunya ngedapetin lisensi Hunter, adegan berkelahi yang seru (terutama fakta bahwa walaupun kecil, Killua itu super powerful!!), wah, HXH termasuk salah satu anime terbaik yang pernah ada! Dan yang paling berkesan bagi gua adalah Lagu Utama yang diputar di awal film. Seperti biasa, lagu-lagu Jepang emang dalem2, termasuk lagu ini. Bagian lirik yang paling gua suka yang ini:
Semoga hari ini jadi hari yang indah
Hal yang sederhana
Kita lihat apa adanya
Bak cahya mentari
Itu sesuatu yang paling berharga
Berjalan bersama dirimu
Bergandeng tangan denganmu
Aku ingin menjadi sahabat selamanya
Berkesan banget! Kemaren beli animemonnster dengan uang yang tersisa, karena isinya lagi keren banget! Salah satunya adalah anime PLANETES. Gua baru baca komiknya, tapi yang pasti efeknya dalem banget, belom lagi nelangsa ketika ngeliat bumi jauh dari atas sana, luar angkasa yang unlimited, dan tentu aja kekacauan perasaan dan psikologis Hachimaki di luar angkasa sana, sampai akhirnya dia belajar bahwa ketika kita punya ‘tempat’ untuk pulang, barulah, jadi astronom sejati…dalem banget deh!
Satu kartun anime yang bikin gua suka banget juga Astro Boy. Komiknya terbit dah lama, dan ceritanya bagus-bagus banget! Filmnya juga sarat sama nilai-nilai yang mempertanyakan hubungan manusia dan robot serta makna kemanusiaan, dan jelas, friendship. Cantik banget!
Duh, banyak banget dah anime dan manga yang gua suka…jadi bingung…tapi mudah2an kalian yang baca tulisan ini pada nyoba nonton dan baca. Asli! Keren banget! Laen kali bakal ada tulisan tentang lebih banyak lagi anime dan komik Jepang, dan tentu aja: Kartun Klasik Disney yang sarat Keindahan…Persaudaraan dan Persahabatan…

Music LOver!!

Keluarga gua itu pecinta musik. Waktu tinggal di Inggris dulu, orangtua gua sering muter aneka jenis musik, dari yang klasik, pop, gothic, segala macem deh! Akibatnya, sampai sekarang gua juga suka hampir semua jenis musik. Gua suka mulai dari tipe Hanson, LP, Boyzone, Backstreet (beberapa lagu tertentu, terutama kaset Blue), Celine Dion, John Mayer, Charlotte Church, Avril Lavigne, Pavarotti, Spice Girls, Vanessa Mae, ABBA, The Beatles, Britney (awal-awal dia nyanyi), Eminem, Clay Aiken, The Moffats, GreenDay, Foo Fighters, Josh Groban, Brian McKnight, Evanescence, Vanessa Charlton, Bono, waah…macem-macem loh!! Kenapa ya? Kalau lagu Indonesia, sukanya cuma dikit, paling Marcell, Kahitna, Ruth Sahanaya, Rita Effendi, KLA, beberapa lagu Base Jam, dan beberapa lagu Sheila On 7, Sherina, dan beberapa lagu Titi DJ. Laennya? Gak begitu suka. Paling yang bener2 wah, kayak lagu Ada Band yang fenomenal itu.
Syukurnya, kuping gua cukup berselera bagus, dan musik yang bener2 top punya, gua baru suka. Selain itu, gua juga suka lirik lagu-lagu yang dalem banget, apa tentang persahabatan, suka sama orang, perdamaian, dunia, orangtua, dan makna-makna hidup. Yaa…begitulah gua. Couldn’t let go the music! Kalau lagu Islam, gua suka Raihan, Emha, Bimbo, dan beberapa lagu yang tiba-tiba aja ‘pas’ di kuping gua. Dan gua juga sering jatuh cinta sama kaset soundtrack, seperti ost: A Walk To Remember, Dawson’s Creek, Meteor Garden (lagu2 bulenya), Twins, Shrek2, LOTR, Sweet Home Alabama, dll. Lagu-lagu Jepang juga salah satu jenis musik yang bikin tenang, gua terutama kenal dari anime dan dorama yang sering gua tonton. Kalau pernah baca arti lirik lagu-lagu Jepang, selain begitu membangkitkan semangat, kata-katanya juga dalem dan indah banget. So high upon the sky…
I’m a music lover. Ga tau tuh, tapi rasanya kehidupan itu tambah indah karena manusia selalu punya cita rasa mewarnakannya dalam musik dan lagu. Gambaran bagaimana manusia melihat dunia…hehehe. Gaya betul ngomong gua!

Kalau nggak berjilbab

Kalau gua nggak dapet hidayah dan memutuskan untuk nggak berjilbab, kira-kira penampilan gua bakal begini:
1. suka pake kaos lengan pendek longgar, plus celana jins gombor
2. rambut sebahu yang sering diiket ekor kuda
3. walaupun tahu banyak masalah film dan musik, tetep aja gua anak rumahan yang kerjaannya baca dan les melulu
4. suka pake topi
5. nggak beranting atau bercincin
6. punya motor yang keren banget
7. sering pake walkman kemana-mana
8. selalu pake jam sport di tangan
9. yang pasti: NGGAK CEWEK BANGET!!!
Hehehe…jangan-jangan, udah berjilbab gini kelakuan gua masih sepreman gitu…gawat…
Dah dulu ah!
Wasalam

Family Man

Gw pernah baca tulisan yang intinya tentang aktivis yang jarang ‘pulang ke rumah’ karena dia sedang pikir dengan banyak beraktivitas itu, membantu ibunya dalam menyambangi ‘jalan’ ke surga. Memang ada benernya, tapi, gw ngeliat dari pandangan yang agak berbeda. Gua dibesarin sebagai ‘Family Person’. Maksudnya, gua termasuk orang yang punya keluarga lengket satu sama lain dan sering banget berinteraksi. Mulai dari perjalanan kita dari satu kota ke yang lain, dst, sampai betapa best friendnya gua sama ibu gua. Jadi, bagi gua, yang penting itu, selama gua masih punya waktu, sebisa mungkin gua pake buat bareng-bareng keluarga gua. Yaa, selain kematian yang entah kapan bakal dateng, yang pasti, berapa tahun lagi sih gua bakal ngelajang? Paling 4-5 tahun lagi…dan itu singkat banget. Dan gua pengen sebisa mungkin nunjukin kepada ortu, adek gua, betapa gua sayang banget sama mereka. Tahu kan kata-kata ini: “We never know how it worth until we’ve lost it” seperti itulah…Jadi, gua juga selain kepada ortu dan adek gua, pengen orang lain, sahabat-sahabat gua tahu, betapa gua sayang banget sama kalian semua. Dan betapa kehidupan gua nggak bakal seseneng ini tanpa kalian. Mungkin kita nggak bakal menyentuh hati semua manusia di dunia, tapi setidaknya kalian udah nyentuh hati gua, dalem banget. Luv you so much guys…Semoga Allah selalu menjaga ukhuwah dan persahabatan kita. Amin…