Sunday, February 20, 2005

Karena itu...saya bahagia...

Kapankah dalam kehidupan kita bisa merasa bahagia?
seseorang yang saya kenal, selalu mengklaim bahwa kebahagiaan yang saya miliki benar-benar kebahagiaan semu karena saya hampir-hampir selalu merasa bahagia sepanjang masa kehidupan. Tetapi saya memang begitu, memiliki keluarga yang fine-fine saja, sahabat-sahabat yang terbaik, dan tempat dimana saya bisa mencurahkan kemampuan saya dalam berbagai bidang yang saya minati. katakanlah, saya cukup beruntung. makanya, sebelum teman itu berkata seperti itu pun, saya sudah tau, kehidupan di masa mendatang saya mungkin bakal luar biasa berat. mungkin akan membuat saya menangis darah atau apalah...
Tapi saya tidak terlalu peduli. Kehidupan...ya dijalani saja. memang sulit untuk diterima dan kita pahami, tapi kenyataannya semesta kehidupan yang tengah berjalan adalah sepenuhnya milik dan kehendakNya. Pahit ataupun manis, tidak sebanding dengan apapun yang manusia akan rasakan ketika menikmati perjumpaan denganNya. Dan ketika saya tengah berada di bawah sini, di sebuah bumi yang dikatakan fana, saya hanya berusaha menikmati setiap jengkal momen dan masa yang terlewati, makanya saya bahagia.
Tadi siang, saya melihat seorang ibu di Salman yang mukanya lebam biru. anak kecilnya yang berkeliling di Salman, bajunya sudah bau tidak keruan...ada apa? rupaya, suaminya yang 'nikah lagi' memukulinya. jadilah dia berhari-hari berkeliaran di Salman karena takut untuk pulang! Masya Allah! Dia ditemani seorang akhwat di Salman. semoga saja Allah memberinya pertolongan dan ketenangan untuk menghadapi kehidupan, karena dari cerita yang saya dengar, beliau cukup shock dan terlihat linglung...
Llau saya melihat sekeliling lagi, sambil berdiri di depan tempat wudhu masjid. saya melihat gedung kayu yang sudah saya singgahi hampir setiap hari satu tahun belakangan ini. teman-teman saya dari berbagai unit, ataupun teman kampus. anak-anak kecil yang tertawa-tawa kecil melihat jualan Karisma, atau ibu-ibu yang sibuk tertawa melihat anak-anak mereka. Akh...saya bersyukur...karena kehidupan bisa begitu indah. karena segala sesuatunya bisa dinikmati. karena segala kejadian, bisa diambil hikmahnya. dan saya tidak pernah sendiri. manakala kesedihan menimpa pun, mungkin tidak seberat yang ibu muda itu alami. kalaupun lebih berat, saya yakin, di tengah kegalauan keputusasaan saya itu, mungkin, akan ada sinar cintaNya yang tdiak pernah hilang. karena kita tidak pernah benar-benar sendiri, karena kita tidak pernah benar-benar tidak diperhatikan...
Selalu ada diriNya.. memenuhi setiap rongga nyawa dan hembusan nafas yang kita hirup, meyakinkan kita, bahwa hidup hanyalah 'sebegini' saja, dan ada keabadianNya yang selalu indah untuk dinanti dan mungkin kelak dirasa.
Karena itu...saya bahagia...

2 comments:

imponk said...

ternyata bahagia itu sederhana

Anonymous said...

ternyata bahagia itu sederhana,

padahal,
ujung pencarian seseorang,
sebetulnya ya bahagia itu,

bekerja keras, kumpulin uang,
karena dia bahagia, dengan banyak uang,
setidaknya dia pikir begitu,

seorang,
santai2 di rumah, walau dengan
begitu penghasilan dia jadi kurang,
tapi memang di situlah kebahagian nya
terdapat, kerja santai,

begitulah,
bahagia kadang sangat sederhana,
tapi kadang bisa jadi sangat rumit
dan sulit mencapainya,

bahagiakah aku?


dei
----
seorang yang cukup berbahagia